Demak,- Alhamdulillah… kita masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun 1443 H. Pada setiap bulan Ramadhan ada kegiatan rutin yang dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpusar) Kabupaten Demak yaitu tadarus Al-Qur’an yang diikuti oleh seluruh pegawai Dinperpusar bertempat di Ruang aula lantai 2.
Tadarus Al-Qur’an merupakan kegiatan dimana salah satu orang membaca Al-Qur’an dan yang lainnya menyimak apakah sudah benar dalam membaca Al-Qur’an. Apabila ada kesalahan maka peserta tadarus yang menyimak akan membenarkan bacaan yang salah tersebut, sehingga dalam kegiatan tadarus Al-Qur’an diharapkan bisa mengambil manfaat dari keutamaan-keutamaan bagi yang membaca maupun yang mendengarkannya.
“Bacalah Alquran, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat kepada para ahlinya.” (HR. Muslim)
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia dan banyak berkahnya dan setiap muslim pasti sudah mengetahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulannya Al-Qur’an. Membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri, dibanding bulan-bulan yang lain. Namun, terkadang bagi sebagian orang dengan aktifitas harian yang begitu padat cenderung jarang membaca Al-Qur’an. Terlebih jika sudah merasa begitu dilelahkan oleh pekerjaan, efeknya Al-Qur’an pun seringkali hanya dijadikan hiasan sekaligus pajangan dalam lemari atau rak-rak buku, hingga debu-debu pun menempel dan menyelimuti kitab suci tersebut karena tak pernah disentuh oleh penghuni rumah.
Begitulah tabiat sebagian besar orang yang hidup di zaman modern seperti ini. Aktivitas membaca Al-Qur’an justru tergantikan oleh berbagai kegiatan lain yang cenderung kurang bermanfaat. Misalnya saja, televisi menjadi tontonan wajib dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih, ponsel menjadi barang yang wajib digenggam dan dibaca setiap harinya sedangkan Alquran hanya dibuka dan dibahas saat pengajian saja.
Al-Qur’an sudah pasti bisa menjadi suatu barang yang asing apabila berada di rumah orang-orang yang enggan membacanya. Al-Qur’an sendiri memiliki keberkahan yang begitu luar biasa jika sering dibaca dan dipahami. Menurut Ahmad Ri’fai Rif’an AL-Qur’an merupakan panduan hidup bagi umat Islam di seluruh dunia. Lalu memangnya apa saja keberkahan yang didapat dari membaca Alquran?
Dilansir dari buku Me+God = Enough karya Ahmad Ri’fai Rif’an, Al-Qur’an tak hanya menjadi pedoman menuju jalan yang lurus. Namun juga menjadi cahaya hati, meringankan masalah dan memberi syafaat di hari kiamat. Beberapa alasan lain yang dikemukakan dalam buku tersebut adalah : Pertama, Al-Qur’an dapat menjadi cahaya hati dengan menjadikannya sebagai panduan dalam hidup. Bahkan rumah yang di dalamnya dibacakan Al-Qur’an akan dikaruniakan cahaya atas rumah tangganya. Sebagaimana Rasulullah SAW berfirman, “Hendaklah kamu beri cahaya rumah tanggamu dengan salat dan dengan membaca Al-Qur’an.” (HR. Baihaqi).
Kedua, Al-Qur’an dapat meringankan masalah yang menimpa hidup seseorang. Saat sedih, membaca Al-Qur’an dan memahami maknanya akan merontokkan segala masalah yang bersarang dalam hati. Sebab Allah berjanji dalam Al-Qur’an dengan berfirman, “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali-Imran: 26). Senada dengan hal tersebut, sebuah penelitian pun menyebutkan bahwa Alquran memiliki banyak efek psikologis pada orang yang membacanya. Bahkan Alquran memiliki banyak efek positif terhadap kesehatan seperti menstabilkan tekanan darah, detak jantung, dan meredakan stress.
Demikianlah keberkahan yang diberikan Al-Qur’an kepada para pembacanya. Yaitu sebagai cahaya hati, menyembuhkan penyakit, dan memberikan syafaat di hari kiamat kelak. Oleh karena itu, carilah waktu dan tempat yang sunyi dimana kita dapat berkhalwat menyembah Allah dan membaca kitab suci Al-Qur’an yang penuh berkah.