Cegah Filariasis, Puskesmas Kebonagung Lakukan TAS pada Pelajar SD
DEMAK – Puskesmas Kebonagung melaksanakan Transmission Assessment Survey (TAS) di SD Negeri Babad 2. TAS atau biasa disebut survei penilaian penularan filariasis tersebut adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas untuk penentuan eliminasi filariasis atau penyakit kaki gajah.
Kepala Puskesmas Kebonagung Arief Setiawan SKM MM menjelaskan, TAS atau survei penilaian penularan filariasis adalah metode untuk mengukur penurunan prevalensi infeksi filariasis di suatu area. “Sasaran kami kali ini adalah anak-anak usia sekolah 6-7 tahun, dengan metode cek darah,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, TAS dilakukan untuk menentukan apakah penularan filariasis sudah cukup rendah sehingga tidak perlu lagi intervensi obat, seperti Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM).
Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit zoonosis menular yang ditularkan oleh nyamuk vektor yang menghisap darah penderita filariasis. “Cacing filaria yang ada di dalam darah penderita akan ikut masuk ke dalam tubuh nyamuk. Kemudian ditularkan kepada orang lain saat nyamuk tersebut menggigit. Gejala infeksi filariasis bisa ringan, seperti gatal atau bengkak, atau parah, seperti kebutaan,” terang Arief Setiawan.
Berdasarkan cek darah di SD Negeri Babad 2 tersebut, dari siswa kelas I sejumlah 26 anak, masuk sekolah 23 murid dan yang menolak diambil contoh darahnya satu anak. Kabar baiknya, hasil tes darah negatif semua.
Begitupun pada pengecekan darah di kelas II yang terdiri dari 16 anak. Semuanya menunjukan hasil negatif. (MIK/SDK)