...
Studi Tiru Budidaya Bawang Merah TSS dan Persiapan Integrated Farming Tahun 2026

DEMAK - Pada hari Selasa, 2 September 2025, Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Dra. Afida Aspar, M.M, bersama Kasubag Program dan Staf Sub Bagian Program melaksanakan kunjungan studi tiru di Desa Bandungrejo, Kecamatan Karanganyar. Kegiatan ini berlangsung di lahan pertanian milik Saudara Miftah dan Saudara Arifin, dua petani muda yang saat ini menekuni budidaya pembenihan bawang merah melalui metode TSS (True Shallot Seed).

Metode TSS merupakan teknik pembenihan bawang merah yang menggunakan biji sebagai sumber benih, bukan lagi umbi sebagaimana metode konvensional. Cara ini termasuk dalam perbanyakan generatif yang mulai dipromosikan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai salah satu solusi menghadapi fluktuasi harga dan keterbatasan pasokan benih umbi. Dengan metode TSS, diharapkan petani dapat memperoleh benih berkualitas, lebih efisien, dan berdaya saing.

Selain mempelajari praktik budidaya TSS, kunjungan ini juga menjadi bagian dari upaya persiapan program Integrated Farming tahun 2026. Integrated Farming atau pertanian terpadu merupakan pendekatan sistemik yang menggabungkan berbagai sub-sektor pertanian seperti tanaman pangan, peternakan, perikanan, serta pengelolaan limbah dalam satu ekosistem yang saling mendukung. Melalui pola pertanian terpadu, sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal, limbah pertanian dapat diolah kembali menjadi input produktif, dan pendapatan petani dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

Dengan langkah ini, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak menegaskan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan, keberlanjutan lingkungan, serta peningkatan kesejahteraan petani. Kehadiran generasi muda seperti Miftah dan Arifin yang berani berinovasi diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi petani lain dalam mengembangkan teknologi baru yang adaptif terhadap tantangan zaman. (pertan)